Milenial Perlu Uang Lebih Dari yang Dibayangkan

Adrian Maulana – “Menjaga Arus Kas Positif”

Oleh: Adrian Maulana

Mana yang hidupnya lebih sejahtera? Si A yang berpenghasilan 5 juta per bulan atau si B yang berpenghasilan 10 juta per bulan? Sekilas kita katakan si B hidupnya lebih sejahtera karena penghasilannya lebih besar daripada si A. Sebenarnya jawabannya tergantung bagaimana mereka mengelola penghasilannya masing-masing.

Bisa jadi malah si A yang berpenghasilan 5 juta hidupnya lebih berkecukupan karena ternyata belum menikah dan masih tinggal bersama orang tua. Pengeluaran bulanannya hanya untuk makan siang, biaya transportasi, beli pulsa dan nonton bioskop sesekali. Karena kebutuhan hidupnya belum banyak, si A mampu menyisihkan 1 juta per bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Arus kas si A dikatakan surplus atau positif.

Sedangkan si B yang berpenghasilan 10 juta per bulan, namun karena sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak, punya kewajiban bayar cicilan rumah plus kendaraan, listrik, air, telepon, iuran keamanan, tv kabel, beli pulsa, dan uang sekolah anak, ternyata memiliki pengeluaran 13 juta per bulan, padahal penghasilannya 10 juta per bulan. Arus kas si B justru mengalami defisit atau negatif 3 juta per bulan.

Penting menyesuaikan pengeluaran dari penghasilan kita. Sekali lagi, pengeluaran dari penghasilan kita, bukan orang lain. Dengan berfokus pada apa yang kita miliki, harapannya kita tidak mudah silau terbawa pada gaya hidup orang lain di luar kemampuan atau kebutuhan kita. Kenyataannya dalam hidup ini selalu ada kebutuhan dan keinginan. Manusiawi bila kita ingin keduanya bisa terpenuhi, namun terlihat memaksakan diri sehingga menimbulkan masalah baru dalam hidup. Sebaiknya, dahulukan kebutuhan daripada keinginan, karena kebutuhan sifatnya lebih mendesak dan perlu dipenuhi, sedangkan keinginan umumnya bisa ditunda bahkan bisa dikesampingkan.

Pada saat kita merasa ada yang kurang dalam hidup, kita berupaya memenuhinya. Dalam menghadapi masalah keuangan, setidaknya ada 2 cara yang bisa kita lakukan. Menambah penghasilan atau mengurangi pengeluaran. Menambah penghasilan bisa dilakukan dengan mencari peluang pekerjaan lain dengan pendapatan lebih besar atau mencari tambahan penghasilan di luar jam kerja atau di akhir pekan. Namun, pastikan upaya tersebut ditempuh dengan cara yang halal dan jangan sampai mengorbankan hal-hal penting lain, seperti kesehatan tubuh dan keharmonisan rumah tangga. Selalu komunikasikan segala hal dengan pasangan sebelum mengambil keputusan.

Membatasi pengeluaran juga bisa dilakukan walau pada prakteknya tidaklah mudah, mengingat kebutuhan manusia selalu bertambah dan semakin lama semakin mahal. Mencatat setiap pengeluaran dapat membantu kita melakukan evaluasi. Bila dibiasakan tentu sangat baik karena bisa jadi ada pos pengeluaran yang sebenarnya bisa kita hemat atau bahkan bisa kita tunda. Peribahasa mengatakan jangan lebih besar pasak daripada tiang. Jangan lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Meningkatkan penghasilan sekaligus membatasi pengeluaran merupakan kombinasi terbaik untuk menjaga arus kas tetap positif sehingga kita memiliki kemampuan untuk menabung dan berinvestasi.

Sukses dalam berinvestasi bukan karena besarnya penghasilan, melainkan seberapa besar yang mampu kita sisihkan setiap waktunya untuk diinvestasikan ke instrumen yang dapat meningkatkan aset kita, guna memenuhi berbagai kebutuhan di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *